Setelahbercak-bercak hitam dalam perjalanan hubungan, kini aku mengerti satu hal. Memantaskan diri yang digembor-gemborkan itu semestinya bukan untuk orang lain. Bukan pacarku saat ini, atau siapa pun jodohku nanti. Satu-satunya yang layak menerima hasil akhir dari upaya meningkatkan kualitas diri ini ya diriku sendiri. Olehsebab itu, selama masa penantian, jalanilah ikhtiar dan usaha memantaskan diri dengan cara yang benar. Jagalah dirimu dari hal-hal yang tidak baik dan maksiat, agar jodohmu pun terjaga untukmu. Selain itu, tingkatkan kualitas diri agar kamu benar-benar pantas dan siap saat dipertemukan dengannya kelak. Dalamagama Islam, hubungan pacaran bukanlah hal yang dibenarkan dan justru hukumnya haram untuk dilakukan. Sebagai gantinya, Islam mengajarkan taaruf sebagai proses untuk saling mengenal bagi dua insan yang berencana menuju jenjang pernikahan. Taaruf menggunakan curriculum vitae (CV) sebagai sarana untuk mempermudah proses mengenal satu sama lain. ALLAHSWT tahu sudah sesungguh apa kamu memantaskan diri. Karenanya Dia tahu sudah layakkah kamu disandingkan dengan seorang yang layak membersamai. Mungkin kamu merasa sudah melakukan yang terbaik agar Allah SWT layak memberimu pasangan sejati. Namun bisa jadi dimata Allah SWT, upayamu belum maksimal dan kamu harus berupaya lebih keras lagi. Adapuntatacara pelaksanaan taaruf menurut Islam yaitu: 1. Niat yang tulus. Adapun niat yang dimaksud di sini yaitu niat yang tulus bahwa dirinya benar-benar serius ingin menuju jenjang pernikahan. 2. Tidak berduaan. Pasangan yang benar-benar mantap ingin menjalani proses taaruf dilarang berduaan sebab masih belum muhrim. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng.

cara memantaskan diri untuk menikah dalam islam